Penyusun strategi pemasaran (marketing strategist) merupakan seorang profesional yang bertanggung jawab dalam merancang, mengembangkan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Mereka bekerja sama dengan tim pemasaran, penjualan, dan produk untuk memahami tren pasar, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan menciptakan rencana yang akan meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan konversi, dan memaksimalkan laba perusahaan. Dalam perannya, seorang penyusun strategi pemasaran akan memantau dan menganalisis data pelanggan, riset pasar, dan kompetitor, serta mengevaluasi performa strategi pemasaran yang ada untuk mengusulkan penyesuaian yang diperlukan. Profesi ini sangat penting dalam membantu perusahaan mencapai tujuan pemasaran mereka dengan memadukan analisis data yang ketat, pemikiran kreatif, dan pemikiran strategis yang inovatif.
Perguruan tinggi dan gelar S1 biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja jangka panjang dibutuhkan. Persyaratan biasannya 4-5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dalam bentuk kelas formal dan pelatihan kerja lapangan.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk profesi Penyusun Strategi Pemasaran, tempat kerja bisa sangat bervariasi. Banyak Penyusun Strategi Pemasaran bekerja di perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun start-up, di departemen pemasaran. Mereka juga bisa bekerja di agensi pemasaran atau periklanan, di mana mereka membantu berbagai klien merancang dan menerapkan strategi pemasaran mereka. Selain itu, ada juga yang bekerja sebagai konsultan independen atau freelancer, dan mereka biasanya bekerja dari rumah atau tempat kerja bersama (co-working space).
Mengenai waktu kerja, biasanya Penyusun Strategi Pemasaran bekerja selama jam kerja normal, yaitu sekitar 40 jam dalam seminggu. Namun, hal ini bisa berubah tergantung pada kebutuhan proyek dan deadline yang ada. Misalnya, saat mendekati peluncuran kampanye pemasaran baru atau saat ada proyek besar, mereka mungkin perlu bekerja lembur. Selain itu, jika bekerja sebagai freelancer atau konsultan, waktu kerjanya bisa lebih fleksibel dan ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan klien.