Pelatih Atletik (Athletic Trainer) merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk mencegah, mendiagnosis, mengobati, dan merehabilitasi cedera yang dialami oleh atlet dan individu yang aktif secara fisik. Mereka bekerja sama dengan tim medis, pelatih, dan atlet untuk memastikan kondisi kesehatan atlet tetap optimal dan berfungsi untuk membantu memulihkan atlet yang mengalami cedera. Pelatih atletik memiliki pengetahuan yang luas tentang anatomi tubuh, biomekanika, nutrisi, dan prinsip-prinsip pelatihan, serta terlatih dalam teknik rehabilitasi dan terapi. Profesi ini memerlukan pendidikan di bidang ilmu olahraga, fisioterapi, atau bidang terkait dan biasanya membutuhkan sertifikasi atau lisensi dari organisasi profesional. Pelatih atletik dapat ditemukan bekerja di berbagai lingkungan, seperti sekolah menengah, perguruan tinggi, pusat pelatihan atlet, tim olahraga profesional, klinik, dan rehabiliasi medis.
Perguruan pascasarjana dan gelar S2 biasanya dibutuhkan, bahkan hingga gelar S3.
Pengalaman kerja yang sangat banyak dibutuhkan. Persyaratan dapat melebihi 5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan kerja lapangan dapat dilaksanakan, namun biasanya kandidat adalah ahli yang sudah mempunyai keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan sebelumnya.
Pendidikan: Untuk menjadi pelatih atletik di Indonesia, kamu perlu mendapatkan gelar Sarjana di bidang olahraga, fisiologi olahraga, atau bidang terkait lainnya. Program ini biasanya mencakup kursus dalam anatomi, fisiologi, nutrisi, dan metode pelatihan olahraga. Kamu juga mungkin perlu mengambil sertifikasi dari organisasi profesional seperti Asosiasi Pelatih Atletik Indonesia.
Pengalaman Kerja: Pengalaman praktis sangat penting dalam karir ini. Kamu bisa mulai dengan menjadi asisten pelatih atau melakukan magang di klub olahraga lokal atau sekolah. Pengalaman ini akan memberikan pemahaman praktis tentang teknik pelatihan, manajemen tim, dan pemulihan cedera. Selain itu, pengalaman bekerja dengan atlet dari berbagai usia dan tingkat keahlian juga sangat penting.
Pengembangan Karir: Setelah mendapatkan pengalaman awal, kamu bisa bergerak maju dalam karir pelatihan atletik dengan mengambil peran lebih senior atau spesialis. Misalnya, kamu bisa menjadi pelatih kepala untuk tim olahraga sekolah atau universitas, atau menjadi pelatih pribadi untuk atlet profesional. Untuk pengembangan karir lebih lanjut, kamu mungkin perlu mengambil kursus atau sertifikasi tambahan dalam bidang seperti fisiologi olahraga, rehabilitasi, atau psikologi olahraga.
Pelatih atletik biasanya bekerja di berbagai jenis tempat kerja, termasuk sekolah menengah, perguruan tinggi, universitas, pusat kesehatan dan kebugaran, serta organisasi olahraga profesional. Mereka mungkin juga bekerja di tempat-tempat lain seperti klinik rehabilitasi atau pusat kebugaran pribadi. Tempat kerja akan sangat bergantung pada level atlet yang mereka latih. Misalnya, pelatih atletik profesional mungkin bekerja di stadion besar dan fasilitas latihan canggih, sedangkan pelatih atletik sekolah menengah mungkin bekerja di lapangan sekolah atau gymnasium.
Mengenai waktu kerja, pelatih atletik biasanya memiliki jam kerja yang tidak biasa dan sering kali melebihi jam kerja standar. Mereka mungkin perlu bekerja di akhir pekan, malam hari, dan hari libur untuk memenuhi jadwal latihan dan kompetisi atlet. Selain itu, mereka juga perlu menghabiskan waktu untuk merencanakan dan mengevaluasi program latihan, serta melakukan tugas-tugas administratif lainnya. Dalam beberapa kasus, pelatih atletik mungkin juga perlu bepergian bersama tim mereka untuk kompetisi atau pertandingan.