Terapis seni (Art Therapist) merupakan seorang profesional yang menggunakan pendekatan kreatif dan seni dalam terapi untuk membantu individu mengatasi berbagai masalah emosional, mental, dan sosial. Profesi ini menggabungkan prinsip-prinsip psikologi dan teknik kesenian, seperti lukisan, gambar, seni rupa, dan media ekspresif lainnya, untuk memberikan dukungan dan pemulihan bagi individu yang mengalami gangguan mental, trauma, atau kesulitan emosional. Sebagai terapis seni, mereka fokus untuk memfasilitasi komunikasi non-verbal melalui ekspresi artistik dan kreatif, yang memiliki dampak positif pada kesejahteraan emosional dan psikologis klien. Terapis seni bekerja dalam berbagai lingkungan, termasuk rumah sakit, sekolah, pusat rehabilitasi, dan lembaga kesehatan mental, serta melayani beragam populasi mulai dari anak-anak hingga lansia.
Perguruan pascasarjana dan gelar S2 biasanya dibutuhkan, bahkan hingga gelar S3.
Pengalaman kerja yang sangat banyak dibutuhkan. Persyaratan dapat melebihi 5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan kerja lapangan dapat dilaksanakan, namun biasanya kandidat adalah ahli yang sudah mempunyai keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan sebelumnya.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Tempat kerja untuk profesi Terapis Seni bisa sangat beragam. Terapis Seni biasanya bekerja di lingkungan perawatan kesehatan seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi, atau klinik kesehatan mental. Mereka juga bisa bekerja di sekolah, pusat komunitas, atau institusi penitipan lansia, di mana mereka membantu individu mengatasi masalah emosional atau fisik melalui ekspresi seni. Beberapa Terapis Seni bahkan memiliki praktek pribadi mereka sendiri, di mana mereka menawarkan sesi terapi seni kepada klien dalam pengaturan yang lebih pribadi dan menenangkan.
Sementara itu, untuk waktu kerja, Terapis Seni biasanya bekerja selama jam kerja normal, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, hal ini bisa berbeda tergantung pada tempat mereka bekerja. Misalnya, di rumah sakit atau pusat perawatan, mereka mungkin perlu bekerja pada akhir pekan atau malam hari untuk memenuhi kebutuhan pasien. Di sisi lain, jika mereka memiliki praktek pribadi, mereka mungkin memiliki fleksibilitas lebih besar dalam menentukan jadwal kerja mereka, seperti bekerja pada sore atau akhir pekan untuk menyesuaikan dengan jadwal klien.