Teknisi Bahan Bakar Hayati & Biomassa (Biofuels & Biomass Technician) adalah profesional yang bekerja di industri energi terbarukan, khususnya di bidang produksi bahan bakar hayati dan biomassa. Mereka bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan memelihara peralatan yang digunakan dalam produksi bioenergi, seperti pengolahan bahan baku organik dan konversi biomassa menjadi bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan. Profesi ini melibatkan pemantauan dan pengendalian proses produksi, penentuan kualitas produk akhir, serta penegakan standar keselamatan dan lingkungan. Teknisi bahan bakar hayati dan biomassa memegang peranan penting dalam pengembangan solusi energi alternatif yang lebih berkelanjutan guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan dampak lingkungan yang dihasilkannya.
Pendidikan sekolah menengah atas (SMA) biasanya menjadi persyaratan.
Beberapa pengalaman kerja sebelumnya dibutuhkan. Persyaratan biasannya 1-2 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung dari beberapa bulan hingga satu tahun dalam bentuk pelatihan kerja lapangan atau program magang.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk tempat kerja, teknisi bahan bakar hayati dan biomassa biasanya bekerja di laboratorium penelitian dan pengembangan, fasilitas produksi bahan bakar hayati, atau stasiun penelitian pertanian dan hutan. Mereka juga bisa bekerja di perusahaan teknologi bersih atau industri manufaktur yang berfokus pada produksi energi terbarukan. Beberapa teknisi bahkan mungkin bekerja di lapangan, mengambil sampel biomassa atau melakukan percobaan langsung di alam.
Mengenai waktu kerja, biasanya teknisi bahan bakar hayati dan biomassa bekerja dalam jam kerja standar, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, ini bisa berubah tergantung pada kebutuhan proyek atau penelitian. Misalnya, jika ada proyek dengan tenggat waktu yang ketat atau penelitian yang membutuhkan pemantauan terus menerus, mereka mungkin perlu bekerja lembur atau di akhir pekan. Selain itu, pekerjaan di lapangan juga mungkin membutuhkan waktu kerja yang lebih fleksibel, tergantung pada kondisi cuaca dan musim.