Teknisi Alat Medis, atau Medical Appliance Technician, adalah profesional yang berfokus pada perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat medis yang digunakan dalam praktek perawatan kesehatan. Profesi ini penting untuk memastikan bahwa alat-alat medis seperti alat diagnostik, alat terapi, dan peralatan pendukung lainnya berfungsi dengan baik dan aman bagi pasien. Teknisi Alat Medis bekerja sama dengan tenaga medis, seperti dokter dan perawat, serta dengan produsen alat medis untuk mengatasi masalah teknis, memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan, dan melaksanakan pelatihan pada penggunaan alat tertentu. Mereka juga bertanggung jawab dalam pembaruan perangkat lunak, kalibrasi, dan penyesuaian peralatan sesuai dengan perubahan teknologi dan kebutuhan klinis.
Pendidikan vokasi dan gelar Diploma IV biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja sebelumnya dibutuhkan. Persyaratan biasannya 3-4 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung dari 1 hingga 2 tahun dalam bentuk kelas formal, pelatihan kerja lapangan, atau program magang.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Tempat kerja untuk profesi Teknisi Alat Medis biasanya berada di berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, atau pusat penelitian. Mereka mungkin juga bekerja di perusahaan yang memproduksi atau memasok alat-alat medis. Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa semua peralatan medis berfungsi dengan baik dan aman untuk digunakan. Mereka melakukan tugas seperti instalasi, pemeliharaan, perbaikan, dan kalibrasi alat medis. Teknisi Alat Medis harus siap bekerja di lingkungan yang mengharuskan ketelitian dan ketahanan fisik, karena mereka seringkali harus berdiri atau berjongkok dalam waktu yang lama saat memperbaiki peralatan.
Untuk waktu kerja, Teknisi Alat Medis biasanya bekerja selama jam kerja standar, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, karena mereka bekerja di sektor kesehatan, mungkin ada situasi darurat atau kebutuhan tertentu yang mengharuskan mereka bekerja di luar jam kerja biasa. Misalnya, jika ada peralatan medis yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik di tengah malam atau akhir pekan, mereka mungkin perlu segera memperbaikinya. Oleh karena itu, fleksibilitas dan kesiapan untuk bekerja di luar jam kerja standar kadang-kadang diperlukan.