Teknisi Keamanan dan Kesehatan Industri (Industrial Safety & Health Engineer) adalah para profesional yang bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem dan prosedur keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Mereka bekerja untuk mengurangi risiko kecelakaan, cedera, dan penyakit akibat pekerjaan dengan mengidentifikasi bahaya, menciptakan solusi yang efektif, dan melaksanakan program pelatihan keselamatan bagi karyawan. Profesi ini melibatkan penilaian risiko, pemantauan lingkungan kerja, pengembangan kebijakan keselamatan dan kesehatan, serta evaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan perusahaan. Industri yang sering mempekerjakan teknisi keamanan dan kesehatan industri meliputi manufaktur, konstruksi, pertambangan, dan pemerintahan. Keseluruhan, peran mereka sangat penting dalam upaya mencegah kecelakaan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi karyawan.
Perguruan tinggi dan gelar S1 biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja jangka panjang dibutuhkan. Persyaratan biasannya 4-5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dalam bentuk kelas formal dan pelatihan kerja lapangan.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk profesi Teknisi Keamanan & Kesehatan Industrial, tempat kerja mereka biasanya berada di berbagai jenis lingkungan industri. Misalnya, mereka dapat bekerja di pabrik, situs konstruksi, fasilitas produksi, atau bahkan laboratorium. Teknisi ini bertugas memantau dan memastikan kondisi kerja di tempat-tempat tersebut aman dan sehat bagi para pekerja. Mereka harus memeriksa dan memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar keamanan dan kesehatan yang ditetapkan.
Sementara itu, waktu kerja teknisi keamanan & kesehatan industrial biasanya mengikuti jam kerja standar, yaitu sekitar 40 jam dalam seminggu. Namun, tergantung pada kebutuhan industri tempat mereka bekerja, mereka mungkin perlu bekerja lembur atau di akhir pekan. Misalnya, jika ada insiden atau kecelakaan kerja, teknisi mungkin perlu bekerja di luar jam kerja biasa untuk memeriksa dan memastikan keadaan kembali aman sebelum operasi dapat dilanjutkan.