Perencana Pernikahan (Wedding Planner) adalah seorang profesional yang menangani berbagai aspek perencanaan, pengaturan, dan koordinasi acara pernikahan. Profesi ini mencakup berbagai tugas, seperti konsultasi dengan klien untuk menentukan visi dan harapan mereka, merancang anggaran dan konsep pernikahan, menyewa dan mengkoordinasikan vendor seperti fotografer, katering, dekorasi, dan hiburan, serta memastikan seluruh acara berjalan lancar dan sesuai jadwal. Perencana pernikahan harus memiliki keterampilan interpersonal yang kuat, kemampuan organisasi yang luar biasa, dan kreativitas untuk mewujudkan pernikahan impian klien mereka. Dalam pekerjaannya, Wedding Planner harus selalu memperhatikan detail, fleksibel dalam mengatasi perubahan, dan siap menghadapi berbagai situasi yang mungkin muncul selama perencanaan dan pelaksanaan pernikahan.
Pendidikan vokasi dan gelar Diploma IV biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja sebelumnya dibutuhkan. Persyaratan biasannya 3-4 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung dari 1 hingga 2 tahun dalam bentuk kelas formal, pelatihan kerja lapangan, atau program magang.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk tempat kerja, seorang perencana pernikahan biasanya memiliki fleksibilitas yang tinggi. Mereka bisa bekerja di berbagai lokasi tergantung pada kebutuhan klien dan tempat pernikahan yang dipilih. Tempat kerja bisa bervariasi, mulai dari kantor mereka sendiri, ruangan rapat di hotel, gereja, gedung pernikahan, hingga lokasi outdoor seperti taman atau pantai. Banyak perencana pernikahan juga bekerja dari rumah, terutama saat mereka sedang merencanakan detail acara dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.
Mengenai waktu kerja, perencana pernikahan umumnya memiliki jadwal kerja yang tidak konsisten dan sangat bergantung pada jadwal acara pernikahan. Mereka sering kali bekerja di luar jam kerja standar, seperti malam hari dan akhir pekan, untuk memastikan semua detail pernikahan berjalan lancar. Juga, mereka harus selalu siap saat dibutuhkan oleh klien atau vendor lainnya. Walaupun begitu, seorang perencana pernikahan juga harus bisa mengatur waktu istirahatnya sendiri agar tidak kelelahan dan tetap bisa memberikan layanan terbaik untuk kliennya.