Ahli Genealogi atau Genealogist adalah seorang profesional yang ahli dalam melacak dan mempelajari sejarah dan silsilah keluarga seseorang, sebuah kelompok, atau komunitas. Mereka menggunakan berbagai sumber seperti catatan vital, sensus, dokumen imigrasi, dan catatan gerejawi untuk menggali informasi tentang leluhur seseorang, hubungan kekerabatan, dan warisan budaya. Selain itu, mereka mungkin juga membantu dalam menyelesaikan masalah hukum yang berkaitan dengan warisan atau klaim para ahli waris atau bekerja sama dengan percobaan DNA untuk membangun hubungan kekerabatan seiring berjalannya waktu. Profesi ini memerlukan keterampilan riset yang ketat, analisis kritis, dan kemampuan berkomunikasi yang baik untuk menginterpretasikan dan menyampaikan temuan kepada klien dengan jelas dan akurat.
Perguruan pascasarjana dan gelar S2 biasanya dibutuhkan, bahkan hingga gelar S3.
Pengalaman kerja yang sangat banyak dibutuhkan. Persyaratan dapat melebihi 5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan kerja lapangan dapat dilaksanakan, namun biasanya kandidat adalah ahli yang sudah mempunyai keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan sebelumnya.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Tempat kerja untuk profesi Ahli Genealogi bisa sangat bervariasi. Kamu bisa menemukan mereka bekerja di berbagai setting, mulai dari kantor pemerintahan, perpustakaan, museum, universitas, hingga perusahaan swasta yang bergerak di bidang penelitian sejarah dan budaya. Beberapa Ahli Genealogi juga bekerja secara independen atau freelance, dimana mereka biasanya bekerja dari rumah atau kantor pribadi mereka. Mereka mungkin melakukan penelitian online atau melakukan perjalanan ke lokasi tertentu, seperti arsip lokal atau internasional, untuk mengumpulkan data dan informasi.
Untuk waktu kerja, seorang Ahli Genealogi biasanya bekerja selama jam kerja standar, yakni 40 jam per minggu. Namun, ini bisa berubah tergantung pada tuntutan proyek atau penelitian yang sedang dikerjakan. Ahli Genealogi yang bekerja secara independen mungkin memiliki fleksibilitas lebih dalam mengatur jadwal kerja mereka. Meski demikian, mereka mungkin juga harus bekerja di luar jam kerja normal, terutama ketika ada tenggat waktu proyek yang harus dipenuhi atau ketika melakukan perjalanan ke lokasi penelitian.