Profesi Pengembangan Bisnis Pariwisata merupakan bidang yang berfokus pada upaya peningkatan dan promosi industri pariwisata, yang mencakup perencanaan strategis, pengembangan produk, pemasaran, manajemen, dan kerjasama antarsektor. Para profesional yang bekerja di bidang ini bertujuan untuk menciptakan dan mengoptimalkan kesempatan bisnis, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan pariwisata. Mereka perlu menganalisis tren pasar, mengidentifikasi pasar sasaran, mengembangkan strategi untuk menarik wisatawan sasaran, dan bekerja sama dengan pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal untuk menciptakan pengalaman pariwisata yang menarik dan berkesinambungan. Profesi ini sangat penting dalam menghadapi persaingan global, mengantisipasi perubahan kebutuhan dan harapan wisatawan, dan menghadapi tantangan yang terkait dengan dampak lingkungan dan sosial dari pariwisata.
Pendidikan vokasi dan gelar Diploma IV biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja sebelumnya dibutuhkan. Persyaratan biasannya 3-4 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung dari 1 hingga 2 tahun dalam bentuk kelas formal, pelatihan kerja lapangan, atau program magang.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk tempat kerja, profesi Pengembangan Bisnis Pariwisata umumnya bekerja di berbagai jenis organisasi yang berhubungan dengan industri pariwisata. Tempat kerja bisa bervariasi mulai dari perusahaan perjalanan wisata, hotel, resort, agen perjalanan, biro pemasaran pariwisata, sampai organisasi pemerintah atau non-pemerintah yang berfokus pada promosi dan pengembangan pariwisata. Mereka juga bisa bekerja secara mandiri sebagai konsultan. Seringkali, pekerjaan ini memerlukan perjalanan ke berbagai lokasi wisata atau tempat potensial untuk pariwisata baru.
Mengenai waktu kerja, profesi ini cenderung tidak memiliki jam kerja yang standar seperti pekerjaan kantoran biasanya. Jam kerja bisa beragam tergantung pada kebutuhan organisasi dan proyek yang sedang dikerjakan. Misalnya, jika ada event atau acara pariwisata, mereka mungkin perlu bekerja di luar jam kerja normal atau selama akhir pekan. Namun, biasanya mereka tetap memiliki keseimbangan antara waktu kerja dan waktu istirahat, meski kadangkala pekerjaan ini membutuhkan fleksibilitas dan komitmen waktu yang tinggi.