Juru TaksirAssessor

• Kemampuan analitis:
  Kamu harus memiliki kemampuan analitis yang kuat agar dapat menilai properti dengan akurat. Ini termasuk memahami data pasar, metode penilaian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai properti.
• Pengetahuan tentang peraturan dan hukum:
  Kamu perlu memahami peraturan dan hukum yang berlaku di bidang properti, termasuk pajak, regulasi, dan perundang-undangan terkait. Hal ini akan membantu kamu memberikan penilaian yang sesuai dengan standar yang berlaku.
• Keterampilan komunikasi:
  Sebagai Juru Taksir, kamu harus bisa berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Kamu akan sering berinteraksi dengan pemilik properti, pihak bank, dan pihak-pihak terkait lainnya.
• Keterampilan negosiasi:
  Dalam beberapa kasus, kamu mungkin perlu bernegosiasi mengenai nilai properti yang ditaksir. Oleh karena itu, memiliki keterampilan negosiasi yang baik akan membantu kamu mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak.
• Keterampilan teknis:
  Memiliki keterampilan teknis, seperti penggunaan perangkat lunak penilaian properti dan teknologi terkini, akan membantu kamu dalam menghasilkan penilaian yang akurat dan efisien.
• Keterampilan mengelola:
  Juru Taksir seringkali harus mengelola beberapa proyek penilaian sekaligus. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengatur waktu dan sumber daya dengan baik sangat penting untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan tepat waktu.
• Kepemimpinan dan kerja sama tim:
  Dalam beberapa situasi, kamu mungkin perlu bekerja dalam tim atau memimpin sekelompok penilai. Keterampilan kepemimpinan dan kerja sama tim akan membantu kamu mencapai tujuan bersama dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik

• Pendidikan:

  • SMA/Sederajat: Di tahap ini, kamu mungkin belum mempelajari secara spesifik tentang juru taksir, namun kamu bisa memilih jurusan yang relevan seperti Matematika atau Ekonomi.
  • S1: Kamu bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan mengambil jurusan yang relevan seperti Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, atau Teknik Sipil. Selama kuliah, kamu akan belajar tentang konsep-konsep dasar penilaian properti dan hukum properti.
  • Sertifikasi: Di Indonesia, untuk menjadi juru taksir yang kompeten, kamu perlu mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) atau Mapindo (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia). Sertifikasi ini penting untuk menunjukkan bahwa kamu memiliki kompetensi yang diperlukan.

• Pengalaman Kerja:

  • Magang: Sebagai awal karir, kamu bisa melakukan magang di perusahaan penilai atau konsultan properti. Di sini kamu akan belajar langsung dari praktisi berpengalaman dan mendapatkan pengalaman praktis.
  • Juru Taksir Junior: Setelah mendapatkan sertifikasi dan pengalaman magang, kamu bisa memulai karir sebagai Juru Taksir Junior. Di posisi ini, kamu akan bekerja di bawah supervisi senior dan mulai melakukan penilaian properti.
  • Juru Taksir Senior: Setelah beberapa tahun pengalaman dan menunjukkan kompetensi, kamu bisa dipromosikan menjadi Juru Taksir Senior. Di posisi ini, kamu akan memiliki tanggung jawab yang lebih besar dan mungkin juga memimpin tim.

• Pengembangan Karir:

  • Pengembangan Profesional: Untuk terus mengembangkan karir, kamu perlu terus belajar dan meng-update pengetahuanmu. Kamu bisa mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop yang relevan.
  • Spesialisasi: Kamu bisa memilih untuk spesialisasi dalam bidang tertentu, seperti penilaian properti komersial, industri, atau residensial.
  • Posisi Manajerial: Dengan pengalaman dan keterampilan yang cukup, kamu bisa naik ke posisi manajerial, seperti Manajer Penilaian atau Direktur Penilaian di perusahaan penilaian properti.
  • Konsultan Independen: Setelah memiliki pengalaman dan jaringan yang luas, kamu juga bisa memilih untuk menjadi konsultan penilaian properti independen.

Sebagai Juru Taksir, kamu mungkin akan bekerja di berbagai tempat. Biasanya, tempat kerja bisa berupa kantor asuransi, lembaga penilai independen, atau bahkan lembaga pemerintah. Kamu akan sering menghabiskan waktu di lapangan, mengunjungi properti atau barang yang perlu dinilai. Ini bisa berarti perjalanan ke rumah, gedung perkantoran, pabrik, atau tempat lainnya. Kamu juga mungkin perlu melakukan penilaian melalui foto atau dokumen yang dikirimkan kepada kamu.

Untuk waktu kerja, biasanya juru taksir memiliki jam kerja yang fleksibel karena pekerjaan ini seringkali bergantung pada kebutuhan klien dan sifat properti yang dinilai. Kamu mungkin perlu bekerja di akhir pekan atau di luar jam kerja normal jika properti atau barang yang dinilai hanya dapat diakses pada waktu-waktu tertentu. Meski demikian, ada juga waktu di mana kamu harus menyiapkan laporan penilaian dan melakukan pekerjaan administratif lainnya, yang biasanya bisa dilakukan di kantor pada jam kerja biasa.