Arsitek Jaringan Komputer (Computer Network Architect) merupakan profesional yang bertanggung jawab atas perencanaan, desain, implementasi, dan pengelolaan jaringan komputer suatu organisasi. Mereka bekerja dengan berbagai teknologi jaringan, seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide Area Network), atau sistem cloud, untuk menciptakan infrastruktur jaringan yang efisien dan aman. Tugas mereka mencakup pemilihan perangkat keras dan perangkat lunak yang tepat, mengoordinasikan instalasi dan pemeliharaan sistem jaringan, serta memastikan keamanan dan kinerja jaringan. Arsitek Jaringan Komputer juga bekerja sama dengan tim TI, pengembang perangkat lunak, dan manajemen agar jaringan yang mereka bangun dapat mendukung kebutuhan bisnis secara optimal. Dengan kemampuan teknis yang kuat dan pemahaman yang baik tentang kebutuhan organisasi, mereka memainkan peran penting dalam menjaga konektivitas dan efisiensi sistem yang sangat penting bagi kesuksesan suatu bisnis.
Perguruan tinggi dan gelar S1 biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja jangka panjang dibutuhkan. Persyaratan biasannya 4-5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dalam bentuk kelas formal dan pelatihan kerja lapangan.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Tempat kerja untuk profesi Arsitek Jaringan Komputer biasanya berada di lingkungan kantor. Namun, dengan perkembangan teknologi, banyak dari mereka yang juga bisa bekerja secara remote atau jarak jauh. Tugas mereka umumnya melibatkan perencanaan, desain, dan optimasi jaringan komputer, yang bisa dilakukan melalui komputer mereka sendiri. Mereka juga bisa ditempatkan di pusat data atau lokasi fisik lainnya di mana perangkat jaringan berada, terutama saat melakukan penyelesaian masalah atau pemeliharaan jaringan.
Untuk waktu kerja, Arsitek Jaringan Komputer biasanya bekerja selama jam kerja standar, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, karena sifat pekerjaan mereka yang memerlukan pemantauan dan pemeliharaan jaringan yang berkelanjutan, mereka mungkin juga harus bekerja di luar jam kerja normal atau melakukan shift malam. Dalam situasi darurat, misalnya ketika ada gangguan pada jaringan, mereka mungkin harus bekerja lembur untuk menyelesaikan masalah tersebut.