Teknisi DevOps (DevOps Engineer)

Teknisi DevOpsDevOps Engineer

High Skilled

Analisis Kecocokan

Teknisi DevOps (DevOps Engineer) adalah seorang profesional yang menggabungkan keahlian dalam pengembangan perangkat lunak (development) dan operasi (operations) dengan tujuan meningkatkan kolaborasi antara kedua bidang tersebut. Tugas utama teknisi ini melibatkan integrasi serta otomatisasi proses pengembangan, pengujian, dan rilis perangkat lunak, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan kualitas produk yang dihasilkan. Beberapa keterampilan yang dimiliki oleh teknisi DevOps biasanya meliputi pemrograman, sistem administrasi, manajemen infrastruktur, dan pengetahuan tentang teknologi cloud. Dengan mempererat hubungan antara pengembang perangkat lunak dan tim operasional, teknisi DevOps memainkan peran penting dalam proses pengembangan yang lebih efisien dan adaptif.

Pendidikan

Perguruan tinggi dan gelar S1 biasanya menjadi persyaratan.

Pengalaman

Pengalaman kerja jangka panjang dibutuhkan. Persyaratan biasannya 4-5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.

Pelatihan

Pelatihan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dalam bentuk kelas formal dan pelatihan kerja lapangan.

Skill yang Dibutuhkan

  • Kemampuan dalam pemrograman:
    Sebagai Teknisi DevOps, kamu harus menguasai beberapa bahasa pemrograman seperti Python, Ruby, dan Go. Penguasaan bahasa pemrograman ini akan membantu kamu dalam menulis skrip otomatisasi dan mengintegrasikan berbagai alat yang digunakan dalam proses DevOps.
  • Pengalaman dengan alat-alat CI/CD:
    Alat Continuous Integration (CI) dan Continuous Deployment (CD) seperti Jenkins, GitLab CI, dan Travis CI sangat penting dalam siklus DevOps. Kamu perlu memahami cara kerja alat-alat ini dan bagaimana menggunakannya untuk mempermudah proses pengembangan dan peluncuran aplikasi.
  • Pemahaman tentang infrastruktur cloud:
    Cloud computing adalah fondasi yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk menyimpan dan mengelola aplikasi mereka. Kamu harus memiliki pemahaman yang baik tentang penyedia layanan cloud seperti AWS, Google Cloud Platform, atau Microsoft Azure, serta bagaimana mengelola sumber daya dan layanan mereka.
  • Pengelolaan sistem operasi:
    Sebagai Teknisi DevOps, kamu harus mengerti bagaimana sistem operasi bekerja dan bagaimana mengonfigurasinya. Pengalaman dengan Linux dan Windows sangat penting, karena mereka adalah sistem operasi yang paling umum digunakan dalam lingkungan DevOps.
  • Pemahaman tentang jaringan dan keamanan:
    Dalam lingkungan DevOps, kamu akan sering berurusan dengan jaringan dan keamanan. Kamu harus memiliki pengetahuan tentang protokol jaringan, VPN, firewall, dan teknologi keamanan lainnya agar dapat menjaga infrastruktur dan aplikasi tetap aman.
  • Kemampuan komunikasi dan kolaborasi:
    DevOps menggabungkan tim pengembangan dan tim operasional, oleh karena itu kamu perlu mampu berkomunikasi dengan baik dan bekerja sama dengan anggota tim lainnya. Kemampuan untuk mengomunikasikan ide-ide dan masalah secara efektif akan membantu memastikan bahwa semua aspek proyek berjalan lancar.
  • Problem-solving dan pemikiran kritis:
    Sebagai Teknisi DevOps, kamu akan menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Kemampuan untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara efisien sangat penting untuk mencapai tujuan proyek dan menyelesaikan masalah yang muncul

Pendidikan dan Perjalanan Karir

  • Pendidikan:

    • Memulai dengan menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah.
    • Menyusun kurikulum pendidikan yang berfokus pada bidang IT, seperti lulusan D3/S1 Teknik Informatika, Sistem Informasi, atau Ilmu Komputer.
    • Mengikuti kursus atau sertifikasi tambahan terkait DevOps seperti AWS Certified DevOps Engineer, Google Cloud Certified - Professional DevOps Engineer, atau Microsoft Certified: Azure DevOps Engineer Expert.
  • Pengalaman Kerja:

    • Memulai karir sebagai Junior DevOps Engineer di perusahaan IT atau startup.
    • Mendapatkan pengalaman praktis dalam penggunaan tools DevOps seperti Jenkins, Docker, Kubernetes, Ansible, dan lainnya.
    • Bekerja dalam tim yang menggunakan metode Agile atau Scrum, yang umum digunakan dalam DevOps.
    • Menyempurnakan keterampilan dalam scripting, misalnya dengan bahasa pemrograman seperti Python, Perl, atau Ruby.
  • Pengembangan Karir:

    • Dengan peningkatan pengalaman dan keterampilan, kamu dapat naik ke posisi Mid-level atau Senior DevOps Engineer.
    • Mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen proyek untuk posisi manajerial seperti Lead DevOps Engineer atau DevOps Manager.
    • Selalu mengupdate pengetahuan dan keterampilan dengan perkembangan teknologi terbaru di bidang DevOps.
    • Mengikuti konferensi dan workshop yang berfokus pada DevOps untuk memperluas jaringan profesional dan terus belajar dari praktisi lain.

Tempat dan Waktu Kerja

Tempat kerja untuk profesi Teknisi DevOps biasanya berada di lingkungan perkantoran atau studio teknologi, dan sering kali di departemen IT perusahaan. Mereka bekerja dengan tim yang terdiri dari pengembang perangkat lunak, administrator sistem, dan profesional IT lainnya untuk memastikan sistem dan aplikasi berjalan dengan baik. Karena perkembangan teknologi, sebagian besar pekerjaan ini juga dapat dilakukan secara remote atau bekerja dari rumah, asalkan kamu memiliki akses ke perangkat dan koneksi internet yang baik.

Mengenai waktu kerja, Teknisi DevOps biasanya bekerja pada jam kantor biasa, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, karena sifat pekerjaannya yang memerlukan pemantauan dan pemeliharaan sistem yang berkelanjutan, mungkin diperlukan untuk bekerja di luar jam kerja normal atau melakukan shift jika terjadi masalah atau perlu melakukan pembaruan sistem penting. Ini termasuk bekerja pada malam hari, akhir pekan, atau hari libur. Sebagai Teknisi DevOps, fleksibilitas dan kesiapan untuk merespon masalah teknis kapan saja adalah bagian penting dari pekerjaan.

Teknisi DevOps (DevOps Engineer)

Teknisi DevOpsDevOps Engineer

Analisis Kecocokan
Bagikan:

Profesi Terkait

Loading...