Insinyur Perminyakan (Petroleum Engineer) adalah seorang profesional yang berfokus pada eksplorasi, pengeboran, produksi, dan pengelolaan sumber daya minyak dan gas bumi. Mereka bekerja dengan tim geoscientist dan berbagai spesialis lainnya untuk mencari, mengembangkan, dan memproduksi cadangan minyak dan gas alam demi memenuhi kebutuhan energi global. Insinyur perminyakan juga bertanggung jawab untuk merancang teknologi dan metode yang efisien, aman, dan ramah lingkungan dalam proses pengeboran dan produksi, serta memastikan pemanfaatan sumber daya secara optimal. Dalam menjalankan tugasnya, Insinyur Perminyakan harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai prinsip-prinsip geologi, petrofisika, kimia, ekonomi, dan teknik yang berkaitan dengan industri minyak dan gas. Profesi ini sangat penting dalam masyarakat modern mengingat peran utama energi fosil dalam memenuhi kebutuhan energi dunia saat ini.
Perguruan tinggi dan gelar S1 biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja jangka panjang dibutuhkan. Persyaratan biasannya 4-5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dalam bentuk kelas formal dan pelatihan kerja lapangan.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk tempat kerja, seorang insinyur perminyakan bisa ditemukan di berbagai lokasi, tergantung pada tahap proses produksi minyak dan gas bumi. Mereka bisa bekerja di kantor pusat perusahaan minyak dan gas, melakukan penelitian dan perencanaan proyek. Namun, seringkali mereka juga harus berada di lapangan, baik itu di rig pengeboran darat atau lepas pantai, atau di fasilitas pengolahan dan pemurnian minyak dan gas. Lokasi kerja ini bisa berada di berbagai tempat di dunia, dan terkadang bisa berada di lingkungan yang keras dan terpencil.
Sementara itu, waktu kerja seorang insinyur perminyakan bisa sangat variatif. Banyak insinyur perminyakan yang bekerja dalam skema shift, terutama mereka yang bekerja di rig pengeboran. Ini bisa berarti bekerja 12 jam sehari selama beberapa minggu berturut-turut, diikuti oleh periode waktu off yang sama panjangnya. Bagi mereka yang bekerja di kantor, waktu kerja biasanya standar, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, tergantung pada kebutuhan proyek, mereka mungkin perlu bekerja lembur atau pada akhir pekan.