Pilot & KopilotAirline Pilot & Copilot

• Pemahaman tentang prinsip-prinsip penerbangan:
  Kamu harus menguasai konsep-konsep dasar dalam aerodinamika, termasuk lift, drag, dan thrust, serta bagaimana pesawat mengendalikan gerakannya di udara.
• Kemampuan navigasi:
  Kamu perlu mahir dalam membaca peta dan menggunakan sistem navigasi modern seperti GPS untuk mengikuti rute yang direncanakan dan menghindari bahaya seperti gunung, gedung tinggi, dan zona terlarang.
• Komunikasi yang efektif:
  Kamu harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efisien kepada awak kabin, penumpang, dan staf darat, serta menjaga kontak dengan pengendali lalu lintas udara.
• Pengambilan keputusan yang baik:
  Sebagai pilot atau kopilot, kamu akan menghadapi situasi yang memerlukan keputusan cepat dan tepat, seperti menghadapi cuaca buruk atau masalah teknis. Kamu harus bisa tetap tenang dan fokus dalam kondisi tekanan tinggi.
• Keterampilan mengoperasikan pesawat:
  Kamu perlu menguasai cara mengendalikan berbagai jenis pesawat, termasuk kemampuan untuk mengambil dan mendaratkan pesawat dengan aman dan efisien.
• Pemahaman tentang sistem pesawat dan perawatan:
  Kamu harus tahu bagaimana pesawat bekerja dan bagaimana melakukan perawatan dasar dan pemeriksaan sebelum penerbangan untuk memastikan operasi yang aman.
• Kesadaran situasional:
  Kamu harus selalu waspada terhadap situasi di sekitar pesawat, termasuk pergerakan pesawat lain, kondisi cuaca, dan potensi bahaya.
• Kerjasama tim dan kepemimpinan:
  Pilot dan kopilot harus bekerja sama dengan awak kabin dan staf darat untuk memastikan penerbangan yang aman dan nyaman bagi penumpang. Kepemimpinan yang baik juga penting untuk mengarahkan tim dan mengatasi situasi darurat atau masalah yang mungkin muncul.

• Pendidikan:

  • SMA: Pada tahap ini, kamu perlu mengambil jurusan IPA yang akan membantu dalam memahami prinsip-prinsip dasar penerbangan.
  • Pendidikan tinggi: Sekolah Penerbangan atau Akademi Penerbangan yang telah disetujui dan diakreditasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU). Disana kamu akan mempelajari teori dasar dan mendapatkan pengalaman praktek terbang.
  • Lisensi: Setelah lulus dari sekolah penerbangan, kamu perlu mendapatkan lisensi dari DJPU. Ada beberapa lisensi yang diperlukan, termasuk Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL), dan Airline Transport Pilot License (ATPL).

• Pengalaman Kerja:

  • Sebagai co-pilot: Setelah mendapatkan CPL, kamu akan memulai karir sebagai co-pilot di maskapai penerbangan. Di posisi ini, kamu akan mendapatkan pengalaman terbang dan memahami operasional maskapai.
  • Pengalaman terbang: Maskapai biasanya mengharuskan calon pilot untuk memiliki jam terbang tertentu sebelum bisa menjadi pilot. Jumlah jam terbang yang dibutuhkan bervariasi antara maskapai, tetapi biasanya berkisar antara 1500 - 3000 jam.

• Pengembangan Karir:

  • Menjadi pilot senior: Setelah memiliki jam terbang yang cukup dan pengalaman yang relevan, kamu bisa naik pangkat menjadi pilot senior. Di posisi ini, kamu akan bertanggung jawab atas operasional pesawat dan keselamatan penumpang.
  • Menjadi instruktur penerbangan: Jika kamu memiliki minat untuk mengajar, kamu juga bisa menjadi instruktur penerbangan setelah memiliki jam terbang dan pengalaman yang cukup.
  • Menjadi pilot kapten: Setelah memiliki ATPL dan jam terbang yang signifikan, kamu bisa menjadi kapten pesawat. Kapten adalah pilot yang bertanggung jawab penuh atas pesawat dan semua orang di dalamnya.

Untuk profesi pilot dan kopilot, tempat kerja utamanya adalah di dalam kokpit pesawat. Mereka bekerja di berbagai jenis pesawat, mulai dari pesawat komersial hingga pesawat kargo atau pesawat jet pribadi. Selain itu, mereka juga sering menghabiskan waktu di bandara, baik untuk persiapan sebelum penerbangan, rapat dengan kru, ataupun saat menunggu penerbangan selanjutnya.

Waktu kerja pilot dan kopilot sangat variatif dan tidak seperti pekerjaan tradisional yang memiliki jadwal tetap. Mereka harus siap bekerja pada berbagai jam, termasuk malam hari, akhir pekan, dan hari libur, tergantung pada jadwal penerbangan. Meski demikian, ada regulasi yang mengatur jumlah jam kerja dan waktu istirahat pilot untuk memastikan keselamatan penerbangan. Misalnya, pilot dan kopilot harus memiliki periode istirahat yang cukup antara penerbangan untuk mencegah kelelahan.