Pembuat Model Matematis (Mathematical Modeller) merupakan profesi yang menggunakan ilmu matematika untuk membuat model atau simulasi yang merepresentasikan berbagai situasi atau sistem dalam kehidupan nyata. Tujuannya adalah untuk memahami fenomena tersebut dan memprediksi perilaku sistem, sehingga dapat digunakan untuk keputusan atau perencanaan yang lebih baik. Para ahli dalam bidang ini biasanya memiliki latar belakang dalam matematika, statistik, atau bidang ilmiah terkait lainnya. Mereka sering bekerja di berbagai industri seperti keuangan, kesehatan, energi, dan telekomunikasi, serta badan pemerintah, organisasi penelitian, dan lembaga akademik. Tugas-tugas utama yang diemban oleh seorang Mathematical Modeller meliputi mengumpulkan dan menganalisis data, mengidentifikasi pola dan tren, mengembangkan model matematika, melakukan simulasi dan uji coba, serta menyajikan hasil dalam bentuk laporan atau presentasi.
Perguruan pascasarjana dan gelar S2 biasanya dibutuhkan, bahkan hingga gelar S3.
Pengalaman kerja yang sangat banyak dibutuhkan. Persyaratan dapat melebihi 5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan kerja lapangan dapat dilaksanakan, namun biasanya kandidat adalah ahli yang sudah mempunyai keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan sebelumnya.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Pembuat Model Matematis biasanya bekerja di lingkungan yang tenang dan fokus seperti universitas, laboratorium penelitian, perusahaan teknologi, atau perusahaan konsultasi. Mereka membutuhkan ruang yang memungkinkan mereka untuk berkonsentrasi dan berpikir secara mendalam karena tugas mereka membutuhkan pemecahan masalah dan pemikiran analitis yang tinggi.
Mengenai waktu kerja, biasanya Pembuat Model Matematis bekerja selama jam kerja standar, yaitu sekitar 40 jam per minggu. Namun, ini bisa berubah tergantung pada proyek yang sedang dikerjakan. Ada kalanya mereka harus bekerja lebih lama untuk memenuhi tenggat waktu proyek atau ketika mereka tengah menyelesaikan masalah matematis yang kompleks. Meskipun demikian, banyak dari mereka memiliki fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja mereka, terutama jika mereka bekerja sebagai konsultan atau akademisi.