Ilmuwan politik atau political scientist adalah individu yang mempelajari dan menganalisis berbagai aspek politik, seperti sistem pemerintahan, kebijakan publik, pemilihan, lembaga politik, dan interaksi antarnegara. Profesi ini bertujuan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika politik dan bagaimana keputusan politik mempengaruhi masyarakat. Ilmuwan politik menggunakan berbagai metode penelitian, seperti survei, analisis data, dan studi kasus, untuk mengumpulkan dan memeriksa informasi. Hasil penelitian mereka sering dipublikasikan dalam bentuk artikel, laporan, atau buku dan digunakan oleh pembuat kebijakan, jurnalis, dan para ahli untuk mendukung pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan. Selain itu, ilmuwan politik juga dapat bekerja dalam berbagai bidang, seperti di lembaga pendidikan, organisasi penelitian, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah.
Perguruan pascasarjana dan gelar S2 biasanya dibutuhkan, bahkan hingga gelar S3.
Pengalaman kerja yang sangat banyak dibutuhkan. Persyaratan dapat melebihi 5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan kerja lapangan dapat dilaksanakan, namun biasanya kandidat adalah ahli yang sudah mempunyai keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan pelatihan sebelumnya.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Tempat kerja bagi seorang ilmuwan politik bisa sangat bervariasi, tergantung pada spesialisasi dan kepentingan mereka. Sebagian besar ilmuwan politik bekerja di institusi pendidikan seperti universitas, di mana mereka mengajar dan melakukan penelitian. Mereka juga bisa bekerja di organisasi penelitian, think tanks, organisasi nirlaba, atau pemerintahan, di mana mereka menganalisis kebijakan publik dan data politik. Sebagai penasihat, mereka bisa bekerja untuk partai politik, kandidat, atau kampanye politik.
Untuk waktu kerja, seorang ilmuwan politik biasanya memiliki jadwal kerja yang fleksibel, terutama jika mereka bekerja di universitas atau melakukan penelitian independen. Meski demikian, mereka mungkin perlu melakukan pekerjaan di luar jam kerja biasa, terutama saat ada tenggat waktu untuk proyek penelitian atau saat periode pemilihan berlangsung. Waktu kerja juga bisa bertambah jika mereka harus menghadiri konferensi, seminar, atau pertemuan dengan pihak lain. Tetapi secara umum, ilmuwan politik memiliki kontrol atas jadwal kerja mereka.