Ilmuwan dan Spesialis Lingkungan (Environmental Scientist & Specialist) adalah para profesional yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memahami, mengamati, dan mengelola interaksi antara manusia dan lingkungan. Mereka berfokus pada perlindungan dan pelestarian sumber daya alam serta kesehatan manusia melalui penelitian, pengawasan, dan penerapan kebijakan yang berbasis ilmiah. Profesi ini mencakup berbagai bidang, seperti ekologi, oseanografi, hidrologi, meteorologi, dan banyak lagi. Tugas mereka meliputi mengumpulkan dan menganalisis data, mengevaluasi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, serta merumuskan dan mengimplementasikan strategi pengelolaan lingkungan yang efektif. Pada akhirnya, ilmuwan dan spesialis lingkungan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim, meminimalkan pencemaran, dan meningkatkan kualitas hidup bagi semua makhluk hidup.
Perguruan tinggi dan gelar S1 biasanya menjadi persyaratan.
Pengalaman kerja jangka panjang dibutuhkan. Persyaratan biasannya 4-5 tahun pengalaman di bidang yang terkait.
Pelatihan biasanya berlangsung selama beberapa tahun dalam bentuk kelas formal dan pelatihan kerja lapangan.
Pendidikan:
Pengalaman Kerja:
Pengembangan Karir:
Untuk profesi Ilmuwan & Spesialis Lingkungan, tempat kerja mereka biasanya sangat beragam. Bisa di laboratorium penelitian, kantor pemerintahan, organisasi lingkungan, atau langsung di lapangan seperti hutan, gunung, danau, atau laut tergantung pada spesialisasi dan proyek penelitian mereka. Mereka sering bekerja di berbagai tempat untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang kondisi lingkungan.
Mengenai waktu kerja, Ilmuwan & Spesialis Lingkungan umumnya bekerja selama jam kerja biasa, yaitu sekitar 40 jam dalam seminggu. Namun, hal ini bisa berubah tergantung pada kebutuhan proyek. Misalnya, jika ada proyek penelitian lapangan, mereka mungkin perlu bekerja di luar jam kerja biasa dan bahkan mungkin perlu tinggal di lokasi penelitian untuk jangka waktu tertentu. Selain itu, jika ada situasi darurat lingkungan, seperti bencana alam atau kebocoran bahan kimia, mereka mungkin perlu bekerja lebih lama untuk merespon dan menangani situasi tersebut.